CAVING
I.
PENGERTIAN GOA
Goa merupakan satu lorong yang terdapat di
perut bumi yang disebabkan oleh faktor/kekuatan alam. Goa memiliki sistem
atmosfer yang selalu basah, lingkungan dengan simplitas extern, serta suhu yang
konstan, dan kesemuanya berlangsung dalam kegelapan yang abadi. Bentuk goa
dapat dibagi atas:
1.
Vertical
Caves
Goa yang lorongnya berbentuk berdiri dari
atas ke bawah, kedalamannya dapat mencapai 100 meter. Goa ini disebut
PHOTOLING.
2.
Horizontal
Caves
Goa yang lorongnya berbentuk memanjang tetapi
tidak 100% lurus begitu saja, namun terkadang berbelok-belok dan juga naik
turun, goa jenis ini biasa disebut PRHEATIC.
II.
PENGERTIAN SPELEOLOGI
Spelelologi berasal dari bahasa latin yang
terdiri atas dua kata, yakni SPELAION yang artinya GOA dan LOGOS yang berarti
ilmu. Sehingga dapat diartikan bahwa Speleologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari segala aspek tentang goa beserta lingkungannya, baik fisik beserta
maupun biologis.
Bila berbicara tentang goa, maka di dalamnya
banyak sekali terdapat disiplin ilmu, diantaranya Geologi, Biologi, Arkeologi,
Hidrologi, Ekologi, Pemetaan Goa, Sedimentologi, dan sebagainya. Orang yang
mempelajari Speleologi disebut juga SPELEOLOGIST atau SPELUNKERS. Sebenarnya
pendidikan resmi tentang Speleologi tidak ada, jadi ahli speleologi secara
akademis juga tidak ada.
Selain Ceospeleologi
yang mempelajari goa dari aspek terjadinya, kita juga harus tahu apa yang
dimaksud dengan Biospeleologi yang
mempelajari kehidupan di dalam goa. Binatang yang hidup di dalam goa
diklasifikasikan menjadi 3 golongan menurut derajat ketergantungan binatang
tersebut dari kondisi goa, yakni:
1.
Trogloxenes (cave visitor)
Adalah binatang yang hidup di dalam goa yang
sifatnya hanya pendatang saja, contoh: kupu-kupu, udang-udangan, kelelawar, dsb
2.
Troglophiles (cave guest)
Adalah binatang yang mencintai goa, sifatnya
hanya sebagai tamu, lalu selamanya hidup di dalam kegelapan, misalnya:
salamander, cacing, crustachea, kupu-kupu, (binatang yang pigmennya sudah
berkurang). Binatang dari kedua golongan ini hidup disekitar mulut goa.
3.
Troglobites (cave dwellers)
Binatang jenis ini adalah binatang yang
hidupnya menetap di dalam goa, biasanya tidak memiliki mata atau buta,
misalnya: Ikan Goa, salamander, insecta seperti jangkrik yang mempunyai badan
lebih panjang dari sejenisnya atau orang sunda sering menyebutnya sebagai
Gaang, dan binatang parasit seperti kutu-kutu yang dibawa masuk oleh kelelawar.
Binatang semacam ini hidup di kedalaman goa.
III.
PERALATAN CAVING
A.
Peralatan
untuk Goa Horizontal
1.
Helm
Terbuat dari bahan fiberglass yang dilengkapi dengan tali pengikat dagu dan peredam
untuk melindungi kepala dari benturan batu.
2.
Senter
Kepala (Head Lamp)
Ada dua jenis senter yaitu: yang memakai
bahan bakar karbit atau dengan menggunakan baterai. Pada pelaksanaannya
seseorang yang masuk ke dalam goa akan memerlukan cahaya, maka dari itu bawalah
perbekalan seperti korek, lampu dan atau lilin secukupnya untuk menghindarkan
kita dari kegelapan.
3.
Warepack/Coverall
Adalah baju terusan (seperti baju montir) dan
bedanya, jika untuk caver baiknya
harus kedap air
4.
Sepatu
Sebaiknya terbuat dari bahan yang kedap air,
dengan tinggi kira-kira sebetis dengan tapak yang bergerigi agar tidak licin
5.
Tacle Bag
Yakni tas yang terbuat dari bahan terpal,
tebal, dan tahan air. Berfungsi untuk menyimpan makanan, alat tulis untuk
pencatatan, dan sebagainya.
6.
Gaiters
Merupakan alat pelindung anti pacet yang di
pasang di kaki. Di goa alat ini berfungsi sebagai penahan air agar tidak masuk
kedalam sepatu.
B.
Peralatan
untuk Goa Vertical
1.
Chest
Harnesst, Sit Harnesst, Webing/Tali Tubuh
Berfungsi menahan tubuh pada saat menuruni
goa
2.
Snaping/Carabiner
Semacam cincin kait, sebaiknya yang memiliki
kunci
3.
Crowl atau
Chest Ascender
Adalah alat untuk naik yang diletakkan di
dada
4.
Jumar/Ascender
Berfungsi sama dengan crowl hanya pada jumar
tidak diletakan di dada melainkan berdiri sendiri dan fungsinya seperti untuk
memasang foot lope dan safety sling
5.
Cow Tail
(ekor sapi)
Yakni dua utas tali yang di setiap ujungnya
dipasang snapring dan dipasang pada harnesst. Fungsinya untuk hand travers
6.
Safety sling
Tali yang dipasang pada harnesst dan jumar
yang panjangnya lebih dari jangkauan panjang tangan kita
7.
Foot lope
Pita untuk injakan kaki kita yang digantungkan pada jumar
8.
Rack/Double
Brake Bar
Rack adalah alat, sedangkan double brake bar
adalah kombinasi dari snapring
9.
Bolt (Bor
Tebing)
Adalah alat pembuat lubang untuk menancapkan
kaitan ring pada dinding tebing, karena di dalam goa jarang ditemukan celah
dari batuan dan kalaupun ada biasanya tertutup oleh lumpur.
10.
Hammer
(martil)
Untuk menancapkan kaitan ring pada dinding
goa
11.
Engker
Adalah kaitan untuk snapring pada dinding
yang dibuat oleh bolt. Bentuknya siku-siku pada kedua ujungnya terdapat lubang
yang fungsinya berguna untuk menaruh snapring dan lubang satunya untuk
ditancapkan pada dinding goa
12.
Descender
Adalah alat yang berfungsi untuk dilalui tali
ketika turun sehingga tali tidak melintir. Bentuk descender biasanya berbentuk
angka delapan atau juga sering disebut dengan istilah Figur of Eight
13.
Speleo rope
Adalah tali untuk menuruni goa. Daya
lenturnya rendah, yakni 10% karena bagian dalamnya tidak dianyam. Fungsinya
menahan tubuh apabila terjatuh, namun bagian luarnya dianyam rapat sekali. Hal
ini berbeda dengan tali yang digunakan dalam climbing, anyaman itu dibuat agar
berfungsi menahan air dan lumpur agar tidak mudah masuk.
Bila hendak memasuki goa ada baiknya
peralatan untuk goa Horizontal maupun vertical dibawa. Karena jika kita
memasuki goa horizontal kemungkinan kita akan menemukan goa yang vertikal
demikian juga sebaliknya.
Setiap kita memasuki goa sebaiknya melakukan
pemetaan terlebih dahulu, karena itu merupakan salah satu bukti nyata dalam
eksplorasi yang kita lakukan terhadap goa tersebut. Alat-alat yang digunakan
dalam melakukan pemetaan pada goa adalah:
1.
Kompas
2.
Rollmeter,
yaitu alat untuk mengukur panjang atau lebar goa. Alat ini memiliki panjang
minimal 30 meter
3.
Klinometer,
yaitu alat untuk mengukur kemiringan goa
4.
Tiang ukur
atau bak meter
Dalam melakukan pemetaan goa sebaiknya
dilakukan oleh 3 orang yang memiliki tugas masing-masing yaitu:
§ Menembak dan mengukur dengan kompas
§ Mengukur dengan roll meter
§ Menggambar dan mencatat kedalam lembaran data
Adapun data-data yang dicatat adalah sebagai
berikut:
a.
Station-station
tempat dimana kita berhenti untuk mencatat
b.
Azimuth
antara station yang satu dengan lainnya
c.
Panjang
antara station satu dengan lainnya
d.
Lebar goa
dimana station itu berada
e.
Keterangan
mengenai keadaan goa dimana station itu berada, yang antara lain berupa:
ü Stalagtit :
ü Stalagmit :
ü Aliran air :
ü Kolam :
ü Station :
ü Runtuhan :
IV.
KEMAMPUAN DAN SYARAT SEORANG CAVER
1.
Minimal
menguasai 5 simpul dasar dalam kegelapan, yaitu:
þ BOWLINE dan DOUBLE BOWLINE
þ WATERKNOT atau FISHERMAN KNOT
þ DOUBLE FISHERMAN KNOT
þ PRUSIK FISHERMAN KNOT
þ FIGURE OF EIGHT
2.
Mampu
merangkak dilubang-lubang kecil, paling sedikit dengan tinggi 12 cm. Lebar 60
cm, dan panjang 30 meter
3.
Mampu
melayang dan meliuk-liukan badan seperti ular dalam lorong yang sempit dan
merayap dengan satu bahu di atas
4.
Mampu
melakukan CHIMNEY atau meluncur turun dari lorong yang sudut kemiringanya 45o
atau lorong yang diameternya tidak lebih kecil dari 60 cm
5.
Mampu naik
dari lorong vertical dengan cara CROWL atau merayap dan CHIMNEY BACK-UP, yaitu
merayap keatas dengan menggunakan punggung dan kaki
6.
Meluncur
melalui lorong seperti pada poin 4 tetapi dengan sisi tubuh, sehingga anda
meluncur kebawah tetapi tidak merosot dan langsung ke bawah
7.
Mampu naik
dari lorong seperti pada poin 4 dengan menggunakan punggung dan tangan
8.
Mampu turun
CHIMNEY dengan di BELAY pada lubang vertikal dengan luar lubang kurang lebih 60
cm dan dalamnya 5 meter
9.
Mampu
melakukan BRIDGING untuk sebuah sumur dengan kemiringan lebih besar dari 45o
10.
Sanggup
melakukan HAND TRAVERS atau pindah lintasan
11.
Mampu
memperbaiki lampu baik yang menggunakan bahan bakar karbit maupun baterai
sehingga dapat mengusahakan agar mendapatkan cadangan cahaya
12.
Untuk
mengecek kesadaran dan kemampuan konservasi, ada dua macam tes tambahan yang
dapat dilakukan di luar goa, yakni merangkak melalui rintangan yang ditutupi
dengan bahan yang mudah rusak dan jatuh, yang harus dilewati tanpa membuatnya
jatuh dan rusak, tes lainnya adalah merayap atau merangkak melalui jalan yang
penuh dengan bola atau telur tanpa menyentuhnya.
Jumlah yang ideal untuk menelusuri goa adalah
3 orang. Jangan pernah mencoba memasuki goa sendiri. 4 orang jauh lebih aman
dengan pertimbangan jika terjadi kecelakaan di dalam goa, seseorang dapat
menjaga korban dan dua lainnya mencari pertolongan.
Sebelum memasuki goa, tinggalkan pesan kepada
orang lain yang berisikan tujuan goa yang akan dimasuki, bagian mana yang
ditelusuri (bila goa tersebut memiliki banyak lorong) dan kapan diharapkan akan
keluar dari goa tersebut. Usahakan tinggalkan pesan kepada penduduk sekitar
goa. Semua ini hanyalah tindakan preventif atau menghindari dari
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Dan bawalah makanan secukupnya ketika
akan memasuki goa.
Bagaimana tindakan kita apabila tersesat
didalam goa? Bila kita telah meninggalkan pesan, usahakan jangan panik, duduk
dan beristirahat adalah tindakan yang tepat. Jangan mengeluarkan tenaga percuma
dengan mencari-cari jalan keluar jika kita tidak yakin benar. Lebih baik
menunggu dari kelompok penyelamat yang segera datang.
---***---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar